SB1M

Thursday, 13 October 2016

Definisi Penyakit Amnesia




Amnesia adalah kondisi terganggunya daya ingat. Penyebab amnesia dapat berupa organik atau fungsional. Penyebab organik dapat berupa kerusakan otak, akibat trauma atau penyakit, atau penggunaan obat-obatan (biasanya yang bersifat sedatif) dan yang terparah bisa juga disebabkan oleh opeerasi transplantasi sum-sum tulang belakang. Penyebab fungsional adalah faktor psikologis, seperti halnya mekanisme pertahanan ego. Amnesia dapat pula terjadi secara spontan, seperti terjadi pada transient global amnesia. Jenis amnesia global ini umum terjadi mulai usia pertengahan sampai usia tua, terutama pada pria, dan biasanya berlangsung kurang dari 24 jam.

Dampak lain dari amnesia adalah ketidakmampuan membayangkan masa depan dan akan menyebabkan penderita akan selalu terbayang peristiwa yang telah terjadi dan terlupakan jika bertemu kembali dengan sesuatu yang terlupakan tersebut. Penelitian terakhir yang dipublikasikan dalam jaringan di Proceedings of the National Academy of Sciences menunjukkan bahwa amnesia dengan kerusakan pada hipokampus tidak dapat membayangkan masa depan.

Hal ini terjadi karena bila seorang yang normal membayangkan masa depan, mereka menggunakan pengalaman masa lalu untuk mengkonstruksi skenario yang mungkin dihadapi. Sebagai contoh, seseorang yang mencoba membayangkan apa yang akan terjadi dalam pesta yang hendak didatanginya akan menggunakan pengalaman pesta sebelumnya untuk membantu mengkonstruksi kejadian pada masa depan.


• Anterograde amnesia : kejadian baru dalam ingatan jangka pendek tidak ditransfer ke ingatan jangka panjang yang permanen. Penderitanya tidak akan bisa mengingat apapun yang terjadi setelah munculnya amnesia ini walaupun baru berlalu sesaat.Tidak dapat disembuhkan dengan terapi(lupa permanen).

• Retrograde amnesia  : ketidakmampuan memunculkan kembali ingatan masa lalu yang lebih dari peristiwa lupa biasa.Dapat disembuhkan dengan terapi.

Kedua kategori amnesia tersebut dapat muncul bersamaan pada pasien yang sama. Contohnya seperti pada pengendara sepeda motor yang tidak mengingat akan pergi kemana dia sebelum tabrakan (retrograde amnesia), juga melupakan tentang kejadian di rumah sakit dua hari setelahnya (anterograde amnesia).

Selain itu juga ada jenis amnesia lain yang cukup parah

• Amnesia parsial : ketidakmampuan mengingat beberapa orang dalam jangka waktu 3 tahun bahkan selamanya, kejadian ini biasanya disebabkan oleh seseorang tersebut mengalami operasi transplantasi sum-sum tulang belakang. Kejadian ini cukup langka karna tidak banyak orang yang mau untuk melakukan tranplantasi sum-sum tulang belakang untuk pengobatan penyakit Thalassemia Mayor.


SEMOGA BERMANFAAT!  

Wednesday, 12 October 2016

Gangguan Mental dengan Terapi Akupuntur




Menurut teori akupuntur, banyak hal yang melatar belakangi terjadinya gangguan mental. Secara umum di katakan sebagai kondisi patologi dari tidak seimbangnya fungsi lever, jantung dan saraf, baik dalam keadaan defisiensi atau hiperaktif. Gangguan ini bisa disebabkan banyak faktor. Di antaranya menkonsumsi obat-obatan terlarang (psikotr opika), stress, tertekan suatu masalah(depresi), sering mera sakan kekecewaan dan kegagalan dan sebagainya.

Kondisi  yang tampak sebagai tanda dan gejala gangguan mental/emosi, bisa muncul ke permukaan berupa penyakit fisik dengan tanda berikut :

Sering pusing tanpa sebab, migren, sakit kepala, leher kaku ,pelupa, tidak bisa fokus pada suatu pekerjaan, pikiran sering was was dan tidak tenang, insomnia, tidur sering bermimpi menakutkan, nyeri kardik (nyeri di dada), panas di telapak tangan, nyeri saraf, maniak, kejang/epilepsi, pendarahan uterus, mual muntah, schizoprenia, pembicaraan ngelantur dan lainnya.

kondisi ini bila berlanjut dapat mengakibatkan gangguan saraf yang serius dan kelumpuhan. Bahkan keadaan tak sadar/gila.

Dengan akupuntur, gejala dan kondisi gangguan mental dapat di sembuhkan dengan terapi rutin yang berfungsi mengharmoniskan hati,dan menguatkan jantung.


Dai cung (Liv 3) berfungsi menyembuhkan sakit kepala,vertigo,hypertensi,insomnia,nyeri kardiak dan hipokondrium,pendarahan uterus,kejang,dan kegilaan.

Cangcu (Sc 3) berfungsi memperbaiki kesadaran,menguatkan otak,mengatur qi,dan menghilangkan stagnasi.

Cien si (p5) berfungsi menenangkan jiwa dan pikiran,mengaktifkan qi dan darah,menenangkan lambung dan menghilangkan lembab.

SEnmen(H7)berfungsi untuk menyembuhkan nyeri kardiak,palpitasi,amnesia,insomnia,mania,epilepsi,histeria dan panas.

Dan banyak lagi titik-titik lain yang dapat menenangkan dan menyembuhkan kasus-ksus mental dan jiwa pada umumnya.


SEMOGA BERMANFAAT!

Tuesday, 11 October 2016

Mengatasi Tinnitus dengan Akupuntur




Apakah telinga Anda sering terasa pengang? Seperti ada dengungan dalam telinga Anda? Jika Anda pernah mengalaminya, jangan anggap hal itu sebagai hal yang biasa-biasa saja. Mungkin saja Anda mengalami sebuah kondisi yang disebut dengan istilah tinnitus.

Tinnitus adalah sebuah kondisi ketika Anda mendengar suara dengungan di dalam telinga Anda sendiri. Ketika Anda mengalami hal ini, mungkin saja ini menjadi pertanda bahwa telinga Anda sedang atau akan mengalami gangguan, seperti cedera atau bahkan kemampuan pendengaran akan menghilang. Kondisi ini memang tidak terlalu serius dan biasanya hilang dengan sendirinya, namun hal ini mungkin akan menganggu Anda ketika mendengarkan suara dari luar. Tinnitus dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

1. Tinnitus subyektif

Suatu kondisi di mana suara dengungan yang ada dalam telinga hanya dapat Anda dengarkan sendiri, orang lain tidak bisa mendengarkannya. Ini merupakan jenis yang paling umum dari tinnitus. Adanya masalah pada telinga bagian luar, tengah, atau dalam dan masalah pada saraf pendengaran (auditory) dan pada bagian otak yang berfungsi menafsirkan sinyal saraf sebagai suara (jalur pendengaran), mungkin menjadi penyebab dari jenis tinnitus ini.

2. Tinnitus obyektif

Suatu kondisi di mana suara dengungan yang ada dalam telinga dapat didengarkan oleh orang lain, salah satunya dokter, ketika ia memeriksa telinga Anda. Ini merupakan jenis langka dari tinnitus yang mungkin disebabkan oleh masalah pada pembuluh darah, kontraksi otot, dan kondisi tulang telinga bagian dalam.

Kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja. Terutama orang tua yang berumur lebih dari 60 tahun. Sebab, semakin tua usia seseorang, kemampuan organ pendengaran juga ikut berkurang. Selain itu, jumlah serabut saraf yang berfungsi dalam telinga Anda menurun. Hal ini akan menimbulkan masalah pada pendengaran dan sering dikaitkan dengan tinnitus. Bila dibandingkan dengan wanita, kaum pria lah yang lebih berisiko mengalami hal ini. Ketika Anda mengalami hal ini, Anda mungkin akan mengalami masalah pada sikulus tidur, sulit berkonsentrasi, memori otak bermasalah, sering lelah, depresi, stres, dan mudah tersinggung. Namun, apabila Anda mengobatinya dengan cepat, suara bising dalam telinga Anda dapat berkurang dan tinnitus berangsur-angsur membaik.


Umumnya, ketika Anda mengalami tinnitus, Anda akan mendengarkan suara-suara dengungan dalam telinga Anda. Jenis suara tersebut bervariasi, misalnya desisan, detak jantung, dan lain sebagainya. Suara tersebut dapat bernada rendah dan tinggi dan biasanya akan mempengaruhi salah satu atau bahkan kedua telinga Anda.


Dalam beberapa kasus, penyebab pasti dari tinnitus tidak dapat ditemukan. Namun, umumnya, hal ini akan terjadi ketika sel telinga bagian dalam mengalami kerusakkan. Rambut halus yang ada dalam telinga akan bergerak dalam kaitannya dengan tekanan gelombang suara. Setelah itu, sel-sel telinga akan terpicu untuk melepaskan sinyal listrik melalui saraf pendengaran di telinga ke otak Anda. Kemudian, otak akan menafsirkan sinyal yang diterimanya sebagai suara. Namun, jika rambut yang berada dalam telinga Anda bengkok atau patah, hal ini akan mengakibatkan bocornya impuls yang ditujukan ke otak Anda. Itulah yang menyebabkan tinnitus.

Tak hanya itu saja, ada beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan Anda mengalami tinnitus, seperti:

1. Kebiasaan merokok

Perokok memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami tinnitus.

2. Sering terpapar oleh suara keras

Jika telinga Anda sering terpapar oleh suara keras dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama, sel-sel rambut sensori dalam telinga Anda yang berfungsi untuk mengirimkan suara ke otak Anda akan rusak. Misalnya, ketika Anda mendengarkan musik dengan volume yang sangat keras. Jika hal itu berlangsung singkat, mungkin tinnitus akan hilang dengan sendirinya. Namun, jika hal itu berlangsung dalam waktu yang lama, mungkin telinga Anda akan mengalami kerusakkan permanen.

3. Kotoran pada telinga

Memang kotoran pada telinga dapat melindungi saluran telinga Anda dari kuman penyakit dan dapat memperlambat pertumbuhan bakteri. Namun, jika kotoran pada telinga tidak pernah Anda bersihkan, kotoran tersebut akan semakin menumpuk dan tertimbun dalam telinga. Hal ini dapat menganggu pendengaran Anda, mengiritasi gendang telinga, dan dapat menyebabkan tinnitus.

4. Perubahan struktur tulang di telinga

Tulang-tulang di telinga bagian tengah dapat mengalami pengerasan. Dalam istilah medis, hal itu disebut dengan otosklerosis. Selain itu, telinga Anda dapat mengalami pertumbuhan tulang yang tidak normal. Jika ini terjadi, pendengaran Anda akan terganggu dan dapat menyebabkan tinnitus.

5. Penyakit Meniere

Penyakit meniere adalah salah satu gangguan pada telinga bagian dalam yang disebabkan oleh tekanan abnormal fluida. Tinnitus dapat menjadi indikator awal dari penyakit ini.

6. Gangguan TMJ

Gangguan TMJ adalah gangguan yang menyebabkan masalah pada sendi temperomandibular, sendi yang berada di tiap sisi di kepala dan di depan telinga Anda, di mana tulang rahang bawah akan memenuhi bagian tengkorak Anda. Jika Anda mengalami hal ini, Anda juga mungkin akan mengalami tinnitus.

7. Cedera kepala atau cedera leher

Luka berat pada kepala atau leher dapat mempengaruhi telinga bagian dalam, saluran pendengaran, dan mengganggu fungsi otak yang terkait dengan pendengaran. Cedera seperti ini biasanya akan menyebabkan tinnitus pada satu telinga saja.

8. Neuroma akustik

Sebuah kondisi di mana tumor jinak (tidak berbahaya) berkembang pada saraf kranial yang berfungsi mengontrol keseimbangan dan kemampuan pendengaran. Kondisi ini biasanya akan menimbulkan tinnitus dalam satu telinga.

9. Gangguan pembuluh darah

•  Tekanan darah tinggi (hipertensi) : Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi dan disebabkan oleh faktor-faktor seperti stres, konsumsi alkohol dan kafein, Anda mungkin akan mengalami tinnitus
•  Atherosclerosis : Suatu kondisi di mana pembuluh arteri mengalami penyempitan akibat adanya penumpukan kolestrol dan endapan lain dalam tubuh. Akibatnya, aliran darah dalam tubuh Anda akan terganggu dan biasanya alirannya lebih kuat. Jika ini terjadi, Anda akan mendengar jenis tinnitus pada kedua telinga Anda, seperti ada denyutan jantung pada kedua telinga Anda.
•  Tumor pada kepala atau leher : Tumor yang tumbuh di kepala atau di leher dapat menekan pembuluh darah. Hal ini dapat menyebabakna tinnitus dan menimbulkan gejala lain.
•  Aliran darah turbulen : Ketika arteri karotid atau vena jugularis yang ada di leher mengalami penyempitan atau pengkusutan, aliran darah menjadi tidak teratur (turbulen) dan dapat menyebabkan tinnitus.
•  Malformasi kapiler : Sebuah kondisi yang disebut arteriovenous malformation (AVM), koneksi abnormal antara arteri dan vena, dapat menyebabkan tinnitus. Jenis tinnitus ini umumnya hanya terjadi pada satu telinga.

10. Jenis obat yang dikonsumsi

Beberapa jenis obat ternyata dapat menyebabkan bahkan memperburuk tinnitus, misalnya antibiotik (polimiksin B, eritromisin, vankomisin, neomycin), obat kanker (mechlorethamine, vincristine), pil air atau diuretik (bumetanide, asam ethacrynic, furosemide), obat kina yang digunakan untuk malaria, antidepresan, dan aspirin yang diambil dalam dosis  tinggi. Semakin tinggi dosis obat yang Anda konsumsi, semakin buruk pula tinnitus yang Anda alami. Tinnitus mungkin dapat menghilang dengan sendirinya ketika Anda menghentikan penggunaan obat-obatan tersebut.


Sebelum melakukan pengobatan, dokter akan terlebih dahulu melakukan pemeriksaan pada telinga, kepala, dan leher Anda untuk mencari penyebab dari tinnitus yang Anda alami. Dokter biasanya akan melakukan jenis pemeriksaan, seperti:

1. Audiologi

Ini merupakan ujian mendengar. Anda akan duduk di sebuah ruangan kedap suara dan mengenakan earphone untuk mendengarkan suara tertentu. Anda diminta untuk memberitahukan suara apa yang keluar dari earphone tersebut. Setelah itu, hasilnya akan dibandingkan dengan hasil normal untuk usia Anda. Dengan melakukan tes ini, dokter dapat mengidentifikasi penyebab tinnitus.

2. Tes gerakan

Dokter akan meminta Anda untuk menggerakan bola mata, membuka dan menutup rahang, memindahkan leher, lengan, dan kaki Anda. Hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi apakah ada gangguan tulang yang dapat menyebabkan tinnitus atau tidak.

3. Tes pencitraan (CT scan atau MRI)

Hal ini dilakukan bila dokter tidak dapat mengidentifikasi penyebab tinnitus dengan pemeriksaan fisik. Dokter akan melakukan pemeriksaan dari bagian dalam tubuh Anda, untuk menemukan hal-hal yang mungkin menyebabkan tinnitus.

Selain itu, dokter juga akan mencoba mendengarkan suara yang muncul dari dalam telinga Anda. Jenis suara tersebut bervariasi dan dapat menentukan penyebab dari tinnitus. Jenis suara yang muncul ketika Anda mengalami tinnitus, antara lain :

 Suara klik : Jika yang Anda dengarkan adalah bunyi seperti klik, hal ini mungkin disebabkan oleh adanya kontraksi pada otot dalam dan sekitar telinga Anda.
• Suara seperti bersenandung : Suara seperti ini mungkin diakibatkan oleh masalah pada pembuluh darah Anda. Anda mungkin akan mendengarkan jenis suara ini ketika Anda berolahraga atau mengubah posisi Anda, seperti ketika berdiri dan duduk.
• Suara denyut jantung : Masalah pada pembuluh darah, seperti tekanan darah tinggi, aneurisma atau tumor, dan penyumbatan saluran telinga atau tabung estachius, dapat memperkuat suara detak jantung Anda hingga terdengar dalam telinga. Kondisi ini disebut dengan tinnitus berdenyut.
• Suara bernada rendah : Jika Anda mengidap penyakit meniere, mungkin Anda akan mendengarkan suara bernada rendah dalam telinga Anda. Namun, suara tersebut dapat menjadi sangat keras ketika Anda mendapatkan serangan vertigo.
 Suara bernada tinggi : Paparan suara yang sangat keras dapat menimbulkan tinnitus dengan suara bernada tinggi dalam telinga Anda. Hal ini dapat hilang dengan sendirinya atu bahkan permanen.
• Berbagai jenis suara : Kotoran telinga, benda asing, dan rambut di liang telinga dapat bergesekkan dengan gendang telinga. Hal ini dapat menyebabkan timbulnya berbagai suara dalam telinga Anda.

Apabila penyebab tinnitus sudah diketahui, dokter akan menentukkan jenis pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi tinnitus yang Anda alami. Jenis pengobatan yang diambil disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya. Dokter mungkin akan memberikan beberapa pilihan pengobatan yang dapat mengurangi dan menyembuhkan tinnitus, seperti:

Membersihkan kotoran telinga : Bila kotoran telinga yang mengendap dalam telinga Anda dibersihkan, mungkin gejala tinnitus dapat berkurang dan berangsur-angsur membaik.

Pengobatan pembuluh darah: Jika penyebab tinnitus adalah akibat gangguan pada pembuluh darah, dokter mungkin akan memberikan resep obat atau bahkan melakukan operasi untuk mengatasi masalah tersebut.

Selain itu, dokter mungkin akan memberi rekomendasi kepada Anda untuk menggunakan perangkat elektronik yang dapat mengurangi suara bising dalam telinga sekaligus membantu pendengaran Anda. Berikut jenis-jenisnya :

1. Mesin white noise

Perangkat elektronik ini akan menghasilkan simulasi suara lingkungan, seperti bunyi gelombang air laut dan bunyi air hujan. Seringkali, pengobatan ini efektif untuk menangani tinnitus.

2. Alat bantu dengar

Alat ini akan sangat membantu jika Anda memiliki masalah pada pendengaran dan tinnitus.

3. Perangkat masking

Bentuknya mirip dengan alat bantu dengar dan dikenakan di telinga. Perangkat ini akan menghasilkan suara bernada rendah yang dapat menekan gejala tinnitus.

Namun, jika tinnitus yang Anda alami sudah tergolong parah dan tidak dapat diobati oleh jenis pengobatan seperti di atas, dokter mungkin akan memberikan resep obat yang mungkin dapat mengurangi keparahan gejala dan meminimalisir komplikasi. 


• Antidepresan trisiklik (Amitriptyline dan Nortriptyline) : Jenis obat ini telah berhasil menangani beberapa kasus tinnitus. Namun, jenis obat ini hanya digunakan bagi penderita tinnitus yang tergolong parah. Selain itu, obat ini juga memberikan beberapa efek samping yang mungkin mengganggu Anda, seperti mulut kering, penglihatan kabur, sembelit, dan menimbulkan masalah pada organ jantung.
• Alprazolam (Niravam, Xanax) : Jenis obat ini dapat membantu mengurangi gejala dari tinnitus. Obat ini juga memeberikan efek samping, seperti kantuk dan mual.

Namun, jika obat di atas menjadikan tinnitus semakin parah dan tidak dapat membaik, dokter mungkin akan menghentikan penggunaan jenis obat tersebut dan akan beralih ke jenis obat lain.

Di samping itu, Anda juga dapat melakukan pengobatan alternatif yang telah terbukti bekerja untuk mengatasi tinnitus. Akupuntur dan hipnoterapi merupakan jenis terapi alternatif yang terlah dicoba dan berhasil menangani tinnitus.

Setelah mengetahui beberapa faktor yang dapat menyebabkantinnitus, mungkin Anda dapat melakukan beberapa hal seperti berikut ini :

• Mengurangi atau bahkan tidak mengkonsumsi alkohol : Alkohol dapat meningkatkan kekuatan dari aliran darah sekaligus melebarkan pembuluh darah. Jika Anda gemar mengkonsumsi alkohol dalam jumlah yang besar, Anda harus menguranginya atau bahkan menghindarinya.
• Belajar mengelola stres : Bila Anda telah mengetahui bahwa stres menjadi penyebab dari tinnitus yang Anda alami, Anda harus belajar untuk mengelola stres Anda, misalnya dengan melakukan terapi relaksasi, biofeedback, dan olahraga. Itu mungkin dapat mengurangi rasa stres yang Anda alami.
 Menjaga kesehatan jantung : Olahraga dengan teratur dan mengkonsumsi makanan yang sehat dapat menjaga pembuluh darah Anda tetap sehat sekaligus mencegah timbulnya tinnitus.
• Mengurangi volume suara : Jika Anda sering mendengarkan hal-hal yang terpapar dengan suara keras, Anda harus belajar untuk mendengarkannya dengan volume suara yang lebih rendah.


SEMOGA BERMANFAAT!

Monday, 10 October 2016

Eksim dengan Terapi Akupuntur




Akupuntur biasa dilakukan untuk menghilangkan sakit kepala, pegal atau membuat tubuh merasa lebih baik. Kini akupuntur bisa mengurangi rasa gatal akibat alergi atau penyakit eksim.

Eksim adalah istilah umum untuk menunjukan kondisi kulit yang mengalami peradangan, kering, merah dan gatal. Bentuk yang paling umum untuk orang yang mengalami eksim adalah mudah terkena alergi, demam atau asma.

Dalam penelitian terbaru, para peneliti dari Jerman ingin melihat efek jangka pendek dari akupuntur pada kondisi peradangan kulit dan gatal-gatal terhadap 30 orang yang mengalami eksim atopik (alergi kronis).

Ditemukan bahwa terapi akupuntur yang dilakukan selama beberapa menit pada kulit pasien yang mengalami alergi bisa mengurangi rasa gatal yang ditimbulkan. Selain itu, jika pasien mengalami alergi lagi setelah melakukan akupuntur cenderung memiliki reaksi kulit yang lebih ringan.

Temuan yang didapatkan ini masih bersifat subyektif dalam hal mengurangi gatal pada penderita alergi atau eksim atopik, karena 30 partisipan mendapatkan kondisi pengujian yang berbeda. Satu kelompok pasien yang memiliki gatal-gatal akibat alergi mendapatkan akupuntur dengan benar, yakni jarum diletakkan di titik-titik yang menurut pengobatan China berkaitan dengan gatal-gatal di kulit. Kelompok kedua, pasien mendapatkan akupuntur dengan posisi jarum tidak berdasarkan pengobatan China sedangkan kelompok ketiga tidak menerima perlakuan akupuntur.

Secara keseluruhan Pfab dan tim menemukan bahwa tingkat gatal yang paling rendah didapatkan pada kelompok satu, yakni mendapatkan akupuntur dengan titik-titik yang tepat dibandingkan dengan kelompok dua dan tiga. Kemudian saat terjadi gatal-gatal kembali, reaksi kulit yang dihasilkan tidak terlalu berat setelah dilakukan akupuntur dengan titik spesifik.

Akupuntur adalah suatu teknik pengobatan yang telah digunakan sejak 2.000 tahun lalu untuk mengobati berbagai penyakit. Dengan menggunakan titik-titik akupuntur tertentu di kulit, akan merangsang energi yang sehat untuk masuk ke jaringan internal tubuh.

Penelitian modern juga telah menunjukkan akupuntur dapat membantu meringankan rasa sakit dengan mengubah sinyal-sinyal di antara sel saraf atau mempengaruhi dikeluarkannya berbagai zat kimia dari sistem saraf pusat. Rasa sakit dan gatal memiliki kemiripan dalam mekanisme prosesnya, sehingga dampak akupuntur juga bisa dirasakan untuk mengurangi rasa gatal pada pasien yang alergi atau memiliki eksim.


SEMOGA BERMANFAAT!

Friday, 7 October 2016

Yoga Pose Untuk Mengatasi Alergi




Yoga memiliki manfaat kesehatan yang berlimpah, tetapi apakah Anda tahu bahwa mengobati alergi juga merupakan salah satu bagian dari pengobatan ini? Pose yoga tertentu, ditambah dengan pernapasan yang efektif, sangat baik untuk menjauhkan alergi. Gerakan yoga khusus untuk memerangialergi.

Dengan kesadaran masyarakat yang semakin sadar akan kesehatan, bentuk latihan kuno dan cara penyembuhan alami, seperti yoga, semakin sering diikuti dan dipraktekkan. Pengetahuan bahwa berlatih yoga baik bagi kesehatan fisik dan mental secara keseluruhan bukan hal baru bagi kita. Namun, ada manfaat yang kurang dikenal dari yoga, bahwa yoga tertentu dapat memberikan tubuh kemampuan untuk memerangi alergi.

Alergi disebabkan oleh alergen, seperti makanan, debu, serbuk sari, jamur, asap, dan juga aroma atau bau tertentu. Kebanyakan orang menjauhkan diri dari alergen ini untuk menghindari alergi. Menggunakan saran profesional dan pilihan lain seperti semprotan steroid hidung dan obat yang dijual bebas pasti membantu. Namun, cara alami seperti yoga, dapat membantu Anda juga melawan alergi, dan juga memberikan manfaat kekebalan.


Alergi bisa sangat mengganggu. Alergi yang buruk dapat mengakibatkan sulit tidur, perubahan suasana hati, dan juga menurunkan kekebalan. Ini memperburuk stres dengan melepaskan hormon stres, yang dapat memperparah gejala alergi. Dengan latihan relaksasi seperti yoga, respon melawan atau lari (respon fisiologis dari tubuh, yang dimaksudkan untuk bertahan dalam situasi berisiko atau berbahaya) menurun, stres dan kecemasan juga berkurang, yang pada gilirannya mengurangi gejala alergi.

Kebanyakan alergi bertindak pada sistem pernafasan, maka pose yang membantu memperlancar bagian pernapasan bermanfaat untuk memerangi alergi. Yoga meningkatkan fungsi pernafasan dan asupan oksigen, yang sangat efektif dalam mengurangi alergi. Para ahli menyarankan bahwa relaksasi, dengan sendirinya, menyembuhkan alergi. Dan tidak ada yang bisa lebih baik daripada ketenangan dan kedamaian yang diberikan oleh yoga.


Beberapa pose yoga yang efektif dijelaskan dalam paragraf berikut. Jika Anda baru mengenal latihan yoga, pastikan Anda melakukan pose di bawah bimbingan seorang ahli yoga yang terlatih saja.

1. Pose Halasana



Banyak tekanan terakumulasi di bagian belakang otot kepala dan leher. Pose Halasana membantu dalam melepaskan tekanan dan membuat rileks otot-otot ini. Hal ini membantu dalam mengurangi alergi lebih mudah. Ini membuka saluran pernapasan bagian atas, dan membantu memperlancar sirkulasi darah yang mengandung oksigen segar di rongga mulut.

2. Pose Matsyasana



Punggung melengkung dan mengangkat bahu sangat efektif dalam mengurangi gejala alergi. Dengan pose ini, daerah dada akan mengangkat, yang membuka dada dan saluran udara. Kelenjar timus dalam tubuh dirangsang ketika Anda melakukan pose ini. Tindakan ini membantu dalam merangsang sistem limfatik dan meningkatkan kekebalan. Pose Matsyasana juga membangun kekuatan pada otot punggung dan leher.

3. Pose Uttanasana



Pose ini sangat bermanfaat bagi orang-orang dengan infeksi sinus dan alergi. Lengkungan ke depan dalam posisi ini membantu dalam memusatkan semua energi di kepala dan organ pernapasan. Hal ini membantu dalam menguras kemacetan dan mengurangi ketidaknyamanan yang disebabkan oleh alergi. Ini menenangkan sistem saraf dan juga meredakan kecemasan. Berdiri membungkuk ke depan juga bermanfaat bagi kaki, paha, dan otot betis.

4. Pose Salamba Sarvangasana



Lengan posisi menopang pinggang berdiri sangat bermanfaat untuk hidung tersumbat karena alergi. Pose ini membantu dalam membersihkan sumbatan hidung dan menguras kemacetan/sesak apapun. Perlu dipastikan bahwa pose ini tidak dilakukan selama lebih dari 1-2 menit, karena pose ini jika dilakukan terlalu lama dapat menempatkan tekanan pada bagian hidung.

5. Pose Setu Bandha Sarvangasana



Pose ini membuka dada dan meningkatkan pernapasan dan kapasitas paru-paru, karena paru-paru mendapatkan lebih banyak ruang untuk berfungsi secara efektif. Pose Setu Bandha Sarvangasana (Jembatan) ini membantu mengurangi perasaan sesak di dada, sehingga memberikan Anda bantuan dari alergi.

6. Pose Virabhadrasana



Pose Virabhadrasana membantu dalam menguras lendir dari bagian hidung. Pose ini memperluas dada dan paru-paru, yang dapat meningkatkan fungsi pernapasan, sehingga memungkinkan pengeringan yang tepat dari kemacetan dan mengurangi gejala alergi lainnya.

7. Pernapasan Hidung Alternatif (Nadi Shodhana Pranayama)



Latihan pernapasan membantu dalam menghilangkan stres. Memberikan rasa santai dan mengembalikan energi seluruh tubuh. Mereka menghilangkan racun dari udara kotor, dan meningkatkan kapasitas revitalisasi sistem pernapasan dan sirkulasi darah. Sebuah penyaluran oksigen yang baik mampu bekerja mengurangi kemacetan yang disebabkan karena alergi. Pernapasan hidung alternatif dapat disebut sebagai jenis ‘Pranayama’. Ini membantu memperlancar penyumbatan pada hidung dengan meningkatkan fungsi paru-paru dan kesehatan. Hal ini juga menenangkan seluruh sistem saraf, dan menjauhkan stres dan kecemasan.

Kumpulan dari pose yoga diatas adalah pose yoga yang paling efektif dalam memerangi alergi. Jadi, Anda mungkin ingin mencoba mengobati alergi dengan cara holistik. Bagian terbaik dari berlatih yoga sebagai pengobatan adalah bahwa cara ini tidak memiliki efek samping apapun.


SEMOGA BERMANFAAT!

Thursday, 6 October 2016

Emosi Destruktif yang Menakutkan




Stress terjadi karena adanya emosi negatif dan destruktifyang mengendap dan tidak bisa atau tidak mau dilepaskan dari sistem psikis dengan alasan tertentu. Emosi muncul karena pikiran memberikan “makna tertentu” pada suatu peristiwa atau kejadian.

Emosi yang terperangkap dalam diri seseorang membutuhkan resolusi, jalan keluar, ini adalah sifat alami emosi. Pikiran bawah sadar sangat mengerti pentingnya resolusi trauma namun pikiran bawah sadar bukanlah problem solver. Emosi tidak pernah padam, Kita kubur emosi ini namun ia akan terus tetap hidup. Semakin intens emosi berarti semakin besar kobaran api, semakin panaslah tungku mental kita dan semakin dahsyat ledakan yang bisa terjadi.

Banyak orang tidak mengerti bahwa setiap emosi, baik positif maupun negatif yang dirasakan mengandung pesan yang spesifik. Ini semacam pesan yang dikirim oleh pikiran bawah sadar ke pikiran sadar. Secara perbandingan kekuatan pikiran bawah sadar 88% dan pikiran sadar 12 % (artinya 9:1). Satu hal yang patut diperhatikan semua emosi pada dasarnya baik dan bermanfaat.

Disini akan di jelaskan mengenai emosi dan bagaimana pikiranmemaknai emosi tersebut :

Marah : Merasa telah diperlakukan secara tidak adil
Rasa Bersalah : Merasa telah berlaku tidak adil terhadap orang lain, melanggar nilai moral atau agama
Takut : Merasa sesuatu yang buruk akan terjadi di masa depan atau perasaan antisipasi
Frustasi : Apa yang dilakukan tidak berhasil, cari atau gunakan cara lain.
Kecewa : Apa yang diinginkan tidak bisa terwujud
Sedih : Kehilangan sesuatu yang berharga
Kesepian : membutuhkan relasi/interaksi yang bermakna
Rasa Tidak mampu : Merasa ada. yang salah dengan diri sendiri
Stress : Perasaan tertekan, tak berdaya, overload.
Rasa Bosan : Kurang tantangan atau monoton
Depresi : STOP ! Jangan diteruskan, terlalu menyakitkan

Pandangan umum emosi di masyarakat ada dua jenis emosi, emosi positif dan negatif. Emosi dikatakan positif bila membuat kita merasa senang, bahagia atau nyaman, sebaliknya emosi negatif bila membuat menderita dan tidak nyaman.

Emosi Positif : dihargai, diterima, dipercaya, disayangi, dicintai, tenang, nyaman, santai, aman, damai, yakin, besar hati, berani, bangga, tegas, antusias, puas, bersemangat, senang/gembira, bahagia.
Emosi Negatif : Marah, jengkel, kecewa, terluka, sakit hati, malu, bosan, dendam, prihatin, khawatir, takur, cemas, gelisah, ragu, putus asa, bingung, kecil hati, benci, tersinggung, terhina, menyesal, perasaan bersalah, kasihan, bodoh, ditolak, diabaikan, terbuang, ditinggalkan, frustasi, sedih, kesepihan, kepahitan, benci, tidak suka, tidak berharga/tidak bernilai, tertekan, tidak bahagia, tidak berdaya, depresi.

Emosi ini terjadi tidak hanya di “hati” atau “pikiran” saja, akan tetapi dalam bentuk reaksi kimia yang terjadi ditubuh dan otak. Hal ini terjadi pada level Organ-Lambung, jantung, otot-otot besar, dan bagian tubuh lainnya bahkan pada level sel.

Penelitian yang dilakukan oleh Harvard Medical School terdapat 1.623 orang selamat dari serangan jantung. Menyimpulkan bahwa kemarahan yang dipicu oleh konflik emosi mengakibatkan meningkatnya resiko terkena serangan jantung menjadi dua kali lebih tinggi dibandingkan orang yang tetap tenang.

The Harvard School of Public Health melakukan penelitian yang berlangsung selama dua puluh satu tahun dan melibatkan 1.700 pria lanjut usia, menemukan bahwa mereka yang cemas tentang kondisi sosial, kesehatan dan keuangan pribadi mengalami peningkatan significant resiko mengalami penyakit jantung.

Penelitian terhadap 202 wanita profesional menemukan bahwa ketegangan antara karier dan komitmen terhadap pasangan hidup, anak, dan rekan adalah faktor yang berhubungan dengan sakit jantung pada wanita.


SEMOGA BERMANFAAT!

Terapi Akupuntur dapat Sembuhkan Vertigo




Vertigo adalah suatu gejala, vertigo adalah sensasi berputar yang timbul sebagai akibat gangguan pada system keseimbangan. Vertigo berbeda dengan pusing karena pada vertigo menggambarkan ilusi gerakan. Apabila penderita merasa bahwa perderita yang bergerak, hal ini dinamakan vertigo subyektif. Apa bila penderita merasa lingkungan sekitar yang bergerak, hal ini dinamakan vertigo obyektif.

Vertigo dapat disebabkan gangguan system vestibular perifer maupun system vestibular sentral. Yang termasuk gangan system vestibular perifer adalah benign paroxysmal positional vertigo (BPPV), penyakit meniere,ototoksik,dan neuritis vestibular. Gangguan vestibular sentral yang dapat menyebabkan vertigo adalah gangguan kardiovaskuler (bradikardi takikardi), gangguan system saraf pusat (stroke), trauma kepala,migraine,multiple sklerosis, hipotensi ortostatik, acoustic neuroma.

Benign paroxysmal positional vertigo (BPPV) biasanya mempengaruhi salah satu canalis semicircularis posterior. BPPV terjadi bila debris yang tersusun dari kalsium karbonat dan protein (disebut otolith) terbentuk dan bergerak di canalis semicircularis posterior. BPPV juga dapat mempengaruhi canal anterior dan canal horizontal.

Ketika kepala digerakkan dalam posisi tertentu, otolith bergerak dan merangsang sensor pada telinga dalam dan menyebabkan sensasi berputar. Degenerasi, trauma kepala, dan infeksi telinga dalam dapat menyebabkan BPPV.


1. Vestibular neuronitis , yaitu kondisi yang terjadi karena inflamasi N. Vestibularis dan sebagian besar karena infeksi virus. Sebagian besar terjadi pada umur 20-60 tahun,kadang-kadang pada anak setelah URI. Kejadian akut setelah bangun tidur, vertigo disertai nystagmus cepat dan spontan. Pemeriksaan : test provokasi vestibular normal bilateral, test kalori dan rotasi normal. Titik akupunktur yang digunakan : Ex HN5 (Taiyang), GB 20 (Fengchi) dan GB 8 (Shuaigu) ketiganya bilateral. Posisi pasien duduk. Lama terapi 40 menit setiap hari selama 6hari.

2. Meniere’s syndrome, yaitu karakteristikvertigo paroxysmal, naucea, vomiting, tinnitus, deafness progressive, rasa penuh dalam telinga. Sebagian besar berhubungan dengan hidrops endolymphatic dan pemicu kelelahan, stress, emosi dan trauma psikis. Terjadi pada umur 20-50 tahun. Titik akupunktur yang dipakai sama, Ex HN5, GB 20, GB 8, dengan possisi pasien duduk dan lama terapi 40 menit selama 6 hari.

3. Sindroma kompresi A. Vertebralis, disebabkan oleh penekanan A. Vertebralis oleh pertumbuhan tulang pada level cervical-6, terutama terjadi bila posisi ekstensi 30°-50° rasa nyeri sampai orbita, kelainan visus, tinnitus, nyeri kepala dan vertigo bertambah dengan gerakan kepala. Palpasi terasa kejang pada daerah GB 20 dan X-Ray tampak penyempitan multiple cervical disertaiklasifikasi ligamentun nuchae. Titik akupunktur yang digunakan GB 20 (Fengchi), GV 16 (Fengfu), Ex HN5 (Taiyang), dan GB 8 (Shuaigu) semuanya bilateral. Posisi pasien duduk dengan terapi akupunktur selama 40 menit dilakukan setiap hari selama 6 hari.

4. Cervical Spondylosis dengan gangguan simpatis, disebabkan oleh strain, trauma, degenerasi, dan hyperplasia serabut saraf simpatis. Vertigo sebagai manifestasi klinis utama, rasa berat kepala, sering migraine, nyeri cervical, dan occipital. Photopobia, ptosis, lakrinasi, palpitasi, tinnitus, dan insomnia. Titik akupunktur yang digunakan adalah GB 20 (Fengchi) bilateral, Ex HN15 (jingbailao) bilateral dan Xueyadian (ditengah antara C6 dan C7). Pasien pada posisi duduk dan terapi selama 40 menit dilakukan setiap hari selama 10 hari.

Dari semua bentuk penyebab vertigo, yang sama pada pemilihan titik akupunktur utama adalah GB 20 (Fengchi), karena letak titik ini paling dekat dengan organoncorti. Letak titik GB 20 Fengchi terhadap anatomi vestibular. Titik GB 20 fengchi terletak diregio anterior leher, inferior os.occipitalis pada lekukan antara origo M.sternocleidomastoideus dan M.trapezius.

Data penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di klinik LP3A pada bulan November 2007-Mei 2008, didapatkan bahwa dari 10 penderita yang dditeliti sebanyak 3 orang (30%) sembuh dan 7 (70%) mengalami perbaikan.

Pembahasan

Berdasarkan macam dan penyebab vertigo, juga berdasarkan pengalaman dan pendekatan tentang akupuntur sebagai terapi, kemungkinan besar adalah pengaruh titik GB 20 (Fengchi) terhadap organon corti/vestibular. Peranan kelainan aliran vaskuler saraf menuju ke vestibular antara lain A  Vestibularis,  A  Cohleoris dan A Stylomastoid dapat diperbaiki dengan rangsangan pada GB 20 yang secara morpho fungsional dekat dan berpengaruh terhadap penyebab vertigo.

Ringkasan

Telah dibicarakan tentang vertigo dengan terapi akupunkturdimana berdasar pengalaman / penelitian memberi hasil kesembuhan yang cukup tinggi. Penggunaan titik GB 20 pada terapi vertigo adalah memperbaiki aliran darah yang menuju kearah organ vestibular.



SEMOGA BERMANFAAT!

Tuesday, 4 October 2016

Macam Jenis Sindrom Pada Manusia dan Penyebab Juga Simtomnya




Whenever an emotional trauma is present, a corresponding physical reactionwill take place. Body syndrome reflects the emotional cause.

Sebagai langkah awal untuk memahami hubungan antara emosi, pikiran bawah sadar, dan reaksi yang timbul atau di rasakan di tubuhh fisik, saya akan menjelaskan pemikiran Dr. John Kappas, salah satu pakar hipnoterapi terkemuka di Amerika. Kappas menyatakan bahwa pikran atau emosi yang kita rasakan akan mempengaruhi organ atau bagian tubuh tertentu. Kappas mengelompokkan pengaruh pikiran dan atau emosi terhadap tubuh menjadi lima kelompok yang disebut The Five Body Syndrome sebagai berikut :

1. The Crying Syndrome (Sindrom Menangis)


Sindroma ini berawal dari pusar (Solar Pleksus) terus naik ke atas sampai di kepala, juga meliputi dada, punggung dan leher. Semua gangguan kesehatan dan penyakit yang berada pada wilayah mulai pusar hingga kepala disebut dengan The Crying Syndrome. Simtom yang paling umum adalah pusing, sebagai perwujudan dari rasa frustasi karena tidak bisa/mampu membuat keputasan. Simtom akibat The Crying Syndrome antara lain :

• Asma
• Pusing
• Migrain
• Bronkitis
• Mata : Mata berair, mata kabur (karena tidak mau melihat keputusan yang diambil)
• Sinusitis
• Masalah pada tenggorokan
• Otot Punggung Kaku
• Otot leher kaku
• Menggigit Bibir
• Gigi Saling “menggerinda” (bruxism)
• Masalah yang berhubungan dengan mulut (karena tidak mau mengungkapkan atau mengatakan keputusan yang harus dibuat)

Penyebab The Crying Sindrome adalah ketidakmampuan seseorang untuk membuat keputusan bisa karena pengondisian yang dialami pada masa lalu, akibat tindakan atau ulah orang lain, atau sesuatu yang bersifat diluar kendali.

2. Responsibility Syndrome (Sindrom Tanggung Jawab)



Sindrom ini terjadi karena ketidakmampuan untuk mengambil atau melakukan suatu tanggung jawab atau perasaan takut dengan adanya beban tanggung jawab.

Sesuai dengan namanya, sindrom tanggung jawab, yang diartikan sebagai beban yang mengimpit di pundak (symbol tanggung jawab), makaefek fisiologis yang dapat terjadi adalah pundak menjadi kaku atau tegang, punggung sebelah atas kaku atau sakit.

3. Sexual Frustration Or Guilt Syndrome (Sindrom Frustasi Seksual atau Perasaan Bersalah)


Seksualitas adalah bagaimana seseorang mengekspresikan dirinya. Hal ini dipengaruhi oleh persepsi seseorang terhadap bentuk tubuh, terutama organ seks, seperti bentuk dan ukuran payudara, ukuran alat vital, ukuran pinggul dan paha. Saat persepsinya negative maka ini akan memberikan dampak pada tubuh. Demikian pula bila terdapat perasaan bersalah yang muncul akibat kekakuan system kepercayaan atau doktrin agama.

Simtom akibat sindrom frustasi seksual atau perasaan bersalah antara lain :

• Kram pada daerah perut
• Masalah menstruasi
• Konstipasi atau susah buang air besar
• Infeksi vagina atau kandung kemih
• Masalah pada prostat
• Masalah ginjal

4. Fight or Reaching Syndrome (Sindroma Bertempur atau Menjangkau)


Sindrom ini terjadi karena seseorang menetapkan goal yang terlalu tinggi, atau bisa juga goal ini ditetapkan oleh orang lain, dan pada level pikiran bawah sadar ia tahu goal ini mustahil untuk dicapai atau ia tidak bisa atau tidak mau mengungkapkan sesuatu yang mengganjal di hatinya.

Efek fisiologis yang timbul yaitu masalah pada tangan (kasar, sakit, atau keluhan lainnya) dan dalam situasi tertentu tangan menjadi lumpuh.

5. Flight Syndrome (Sindrom Melarikan Diri)


Sindrom ini bisa terjadi karena adanya kebutuhan untuk melarikan diri secara emosi atau fisik dari sesuatu, rasa takut yang berlebihan terhadap suatu bencana, perasaan bosan, takut sukses, atau takut menghadapi situasi yang menyakitkan.

Efek fisiologis akibat sindrom ini antara lain :

• Masalah pada paha/kaki
• Kaki bengkak
• Kaki dingin/panas
• Kram pada kaki


SEMOGA BERMANFAAT!

Friday, 30 September 2016

Prinsip Terapi Akupresur (Totok)




Tingginya tinggat infertilitas atau ketidaksuburan yang terjadi kini memunculkan berbagai metode alternatif untuk meningkatkan kesuburan baik bagi pria maupun wanita. Di antaranya metode akupresur yang berasal dari daratan Cina. Meski tak menggunakan obat-obatan kimiawi dan teknologi modern, namun metode tersebut konon ampuh meningkatkan kesuburan pasutri.


Pada prinsipnya totok mirip dengan akupunktur, yaitu menstimulasi titik-titik akupunktur yang ada di sepanjang meridian tubuh. Yang membedakan media terapinya saja. Akupunktur menggunakan jarum, sedangkan totok menggunakan ujung jari-jemari tangan sembari mengalirkan energi (ci) ke tubuh. Aliran energi tersebut, bersifat hangat, sehingga bila masuk ke dalam peredaran darah bisa menghancurkan lemak atau emboli yang ada. Dengan begitu, darah bisa lancar mengalir.

Akupresur berbeda dengan terapi pijat. Meski memiliki gerakan menekan-nekan, tetapi terapi pijat biasanya bukan tertuju pada titik-titik akupunktur. Sementara, akupresur merupakan gerakan penekanan ujung jari pada titik-titik akupunktur. Selain itu, tekanan ujung jari pada setiap titiknya pun berbeda disesuaikan dengan keluhan dan tujuan dari penotokan tersebut.

Cara kerja dari akupresur hampir sama dengan terapi akupunktur yang merangsang beberapa titik tubuh di permukaan kulit, terapi ini juga memanfaatkan titik-titik tersebut. Perbedaannya, rangsangan yang digunakan dalam terapi ini adalah menggunakan ujung jari dengan cara ditekan. Tekanan pada titik-titik tertentu itu akan membantu melancarkan peredaran darah ke organ reproduksi, sehingga organ tersebut bisa berfungsi optimal.

Terapi akupresur bisa dilakukan sebanyak 1-2 seri terapi yang dilakukan sebanyak 1 hingga 2 kali dalam seminggu. Bagi pasangan yang tidak melakukan program bayi tabung, terapi ini baik dilakukan menjelang masa subur.

Dan bagi Anda yang akan menjalani program bayi tabung, terapi akupresur dapat dilakukan sebanyak 4 kali, lalu dilanjutkan 2 kali menjelang proses transfer embrio ke dalam rahim dijalankan.

Bila Tak Tepat Bisa Memicu Keluhan Lain

Tidak tepatnya penerapi dalam melakukan penotokan, akan berdampak pada hasil yang tidak maksimal. Anda mungkin tidak akan merasakan adanya perubahan setelah diterapi, sehingga mereka menganggap totok tidak ada manfaatnya atau sebatas memberi efek relaks untuk tubuh.

Bila penotokan dilakukan dengan asal tekan dan tidak pas di titik meridian targetnya, tentu sangat merugikan. Hal ini bahkan bisa sangat membahayakan karena penotokan yang salah untuk pu atau shi-nya saja, sudah berbeda dan hasilnya dapat menimbulkan masalah lain, seperti maag akut (ulkus pepticum) dan konstipasi.

Namun bila terapi totok dilakukan dengan benar sesuai dengan titik-titik yang sama dengan titik-titik pada akupunktur, tentu saja manfaatnya akan nampak dan terasa. Selain tubuh akan merasa nyaman, aliran darah pun akan lancar. Bila dibandingkan dengan akupunktur, hasil akhir terapi totok akan lebih lama.

Sebab terapi ini sangat tergantung pada energi sang terapis. Bila kondisi tubuh terapis kurang sehat, maka energi yang disalurkan pun menjadi kurang optimal. Sementara pada akupunktur, jarum yang digunakan akan langsung masuk ke tendon (urat otot), sehingga lebih efektif. Meski demikian, akupresur masih menjadi pilihan bagi Anda yang tidak berani melakukan terapi menggunakan jarum seperti pada terapi akupunktur.


Faktanya terapi akupresur terbukti dapat menurunkan tingkat stres, melancarkan sirkulasi darah menuju organ reproduksi dan menyeimbangkan sistem endokrin sehingga dapat meningkatkan peluang terjadinya konsepsi sebesar 26%.


SEMOGA BERMANFAAT!

Thursday, 29 September 2016

The Mind Faktor MemPengaruhi Kesehatan Manusia




Selama ini kita masih sulit memahami bagaimana mekanisme pikiran positif dapat mempengaruhi kesuksesan, kesehatan, dan kebahagiaan kita. Lima abad lalu bahkan baru 5 dekade yang lalu, manusia  percaya bahwa kesakitan atau kesembuhan murni datang dari Sang  Pencipta sebagai cobaan. Sebelum dunia kesehatan dan medis menemukan fatogen-fatogen eksternal dan internal, bibit penyakit seperti Malaria, Kolera, Tifus dianggap sebagai kiriman setan atau cobaan dari Tuhan. Begitu juga, masyarakat kita saat inipun sempat mengabaikan aspek unsur kimiawi yang terrkandung dalam batu Ponari  yang dapat menyembuhkan + fakor sugesti/pikiran positif dan langsung menjudge bahwa itu syirik (ada setan) atau sebaliknya itu mukzizat dari Allah/Tuhan yang diperantarakan.

Jika boleh saya menilai, maka pola sikap dan pemikiran“short-cut” (asal bunyi tanpa observasi, data dan pengujian) seperti itu tidak jauh berbeda dengan pola pemikiran kita 5 abad yang lalu, hanya saja saat ini masyarakat telah memiliki knowledge yang lebih mengenai patologi. Namun, pemikiran yang sengaja kita batasi untuk mengeksplor lebih mendalam fenomena-fenomena alam sebagai source of knowledge tampaknya menjadi penghalang terbesar kemajuan pendidikan teknologi bangsa kita. Ini berimplikasi tumbuhnya kultur bangsa yang hanya lebih cenderung menjadi bangsa pengguna (customer-consumer) produk luar, bukan producer atau inventor.


Pertanyaan sekarang adalah apakah kita percaya bahwa penyakit, kesehatan ataupun penyembuhan bergantung  pada faktor-faktor lain seperti pikiran dan mental kita? Benarkah sebagian besar penyakit muncul dari pikiran negatif kita? Sebelum kita mempercayai sesuatu (dalam konteks ini), alangkah lebih baiknya kita melakukan investigasi dan penelusuran mendetil.

Seperti tulisan saya sebelumnya mengenai Analisis Faktor Penyembuhan Air Ponari, saya mengemukakan bahwa kemungkinan faktor penyembuhan ala Ponari adalah faktor mental, sugesti, danprobability unsur kimia yang terkandungnya.  Selain itu, saya juga melampirkan salah satu hasil penelitian mengenai dampak sugesti pada penyembuhan di Barat. Dan juga fenomena-fenomena seperti mengapa kita merasa mulai sembuh tatkala  baru menemui sang dokter.

Hasil penelitian Kazuo Murakami, Ph.D (Profesor Genetika) dalam bukunya, “The Divine Message of DNA“, yang membuka tabir tersembunyi di dalam DNA, “prosesor”-nya sel-sel tubuh kita.  DNA (DeoxyriboNucleic Acid) atau asam deoksiribonukleatmerupakan asam nukleat yang berisi kode genetik yang berfungsi sebagai blue print (cetak biru) segala aktivitas kita terutama sel kita. Dengan informasi DNA, maka sel dan jaringan di kepala akan menumbuhkan rambut yang terus tumbuh, sedangkan bulu di alis akan tumbuh dengan panjang tertentu, begitu juga sel jari, telinga, mata dan seterusnya. DNA menjadi fondasi pertumbuhan sel, menyusun dengan tepat protein dan molekul RNA, lalu membentuk jaringan, organ hingga tubuh kita. Dalam hal ini, DNA sangat mempengaruhi aspek fisik kehidupan kita. Sedangkan aspek fisik (lingkungan) turut mempengaruhi mental kita, begitu juga sebaliknya.


Dalam buku “The Divine Message of DNA” (DM-DNA) yang telah diterbitkan Mizan dengan judul “Tuhan dalam Gen Kita“, dikatakan bahwa kode-kode genetik DNA memiliki karakteristik on (nyala) dan off (padam). Tiap orang memiliki DNA yang mengandung semua bakat sekaligus perintang (bukan bakat) yang terprogram dalam 70 triliun kombinasi kode gen.  Artinya kode gen bakat piano dan anti-nya telah terprogram dalam gen kita. Hanya saja, apakah gen bakat kita cenderung atau sebaliknya antinya yang aktif (mirip mekanisme on-off pada sistem digital 0-1 atau biner). Begitu juga, gen kanker beserta antinya, gen tumor beserta antinya, gen cerdas beserta antinya, akan aktif atau tidak sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan [aspek lingkungan : makanan, lingkungan, suara, dst] dan pikiran. Begitu juga hipotesa graviton pasti memiliki antinya yakni anti-graviton.

Idealnya adalah kode gen positif yang aktif, sedangkan gen yang berbahaya dinonaktifkan. Dan berpikir positif merupakan kunci penting dalam mengaktifkan kode tersebut. Jika kita mengerti tentang sistem mikroprosesor atau mikrokontroller, maka kita akan mudah mengerti gen aktifsebagai high state (misalnya 5 volt DC) dan gen non-aktif sebagai low state (misalnya 0 volt DC). Dalam hal ini, berpikir positif merupakan “tombol” untuk mengaktifkan gen-gen positif dan memadamkan kode gen negatif, dan sebaliknya berpikir negatif menjadi “tombol” untuk mengaktifkan gen negatif dan memadamkan gen positif.

Konsep pikiran positif dan negatif telah menjadi frasa yang sangat familiar di telinga kita yakni “berpikirlah positif“, atau “ambil sisi positif“. Berpikir positif hendakya disertai rasionalitas terlebih dalam mengambil suatu keputusan. Disis lain, sejak kecil sebagian dari kita  lebih banyak mendapat porsi informasi negatif daripada positif. Kita cenderung mudah mengingat hal-hal negatif ketimbang hal positif yang kita alami atau peroleh. Terlebih dalam kondisi buruk, kita akan sulit untuk berpikir positif.


Entropi merupakan istilah dalam dunia fisika maupun kimia yang menjelaskan fenomena ketidakteraturan alam semesta yang dipelajari dalam Second Thermodynamic Law (Hk. Termodinamika II). Hal ini dapat dijelaskan sederhana dalam fenomena dimana setetes tinta akan menyebar luas dalam sebuah baskom berisi penuh air. Dan mengapa tinta tidak berkumpul saja dalam satut titik atau tidak menyebar?

Fenomena penyebaran setetes tinta merupakan hukum alam yang alami yakni entropi. Hanya saja, apakah penyebaran secara cepat atau lebih lambat tergantung pada faktor-faktor luar seperti suhu/pemanasan, konsentrasi, atau pengadukan. Jika airnya cukup dingin (agak membeku) dan kita tidak mengaduknya, maka tinta tersebut tidak akan menyebar cepat. Hal ini serupa dengan kejadian sehari-hari kita. Ketika kita menghadapi masalah atau sakit, apakah batin kita bertambah tergoncang atau sebaliknya.

Semakin batin dan pikiran kita tergoncang, maka penderitaan atau penyakit kita akan semakin parah. Sedangkan jika batin dan pikiran kita tenang dan berpikir positif, maka penderitaan atau penyakit kita akan berkurang bahkan dengan bantuan obat + do’a, penyakit dapat kita sembuhkan. Hal ini mirip dengan mengangkat tetesan tinta di atas es, bukanlah air yang mendidih. Sehingga pada fenomena Ponari, terlepas dari kandungan kimiawi pada batu tersebut, kita akan mudah mengerti bahwa penyembuhan pasien sangat ditentukan oleh faktor mental atau sugesti sang pasien.

Penyebaran setetes tinta ini merupakan fenomena penguraian atau dalam materi atau zat lain mengalami ketidakteraturan atau pembusukan. Inilah disebut sebagai entropi.  Tinta akan mudah bercampur dengan air (bahkan tanpa energi luar), sedangkan untuk memisahkan tinta dari air dibutuhkan energi ekstra.  Fenomena tinta juga berlaku untuk semua jenis materi, termasuk materi penyusun tubuh kita (DNA).

Sejak kita dilahirkan, tubuh kita sedang mengalami perubahan, dan secara bertahap tubuh kita akan tumbuh dan kemudian menuju ambang kematian atau kehancuran. Satu-satunya alasan ilmiah mengenai hal ini adalah keberadaan gen kita yang cenderung bergerak menuju penguraian atau kehancuran. Ini adalah fenomena alami, sangat alami. Dalam kata lain, tubuh kita terlahir dengan dilengkapi oleh sebuah program untuk mematikan sel.

Jika gen tiba-tiba bekerja dengan kemampuan penuh, hasilnya adalah kematian mendadak karena gen-gen itu akan rusak. Namun, biasanya gen kita bekerja untuk menjaga agar kita tetap hidup dan mencegah peningkatan entropi. Dengan kata lain, hidup dapat dilihat sebagai  menjalani proses yang secara alami bergerak menuju kematian dan penguraian serta mengarahkannya pada keteraturan.

Ini berarti bahwa tubuh juga memiliki kecenderungan untuk mempertahankan nilai entropi yang stabil, atau memperlambat proses meningkatnya entropi. Kemampuan tubuh untuk memperlambat peningkatan entropi (gen-gen) sangat ditentukan oleh faktor mental kita. Gen-gen dan enzim-enzim yang diproduksi sesuai perintah masing-masing memiliki peran penting untuk mengurangi entropi. Tapi perlu diingat bahwa kecenderungan tubuh adalah menyembuhkan secara bertahap, bukan perubahan mendadak.

Jika kita menerapkan prinsip entropi pada konsep pikiran positif dan negati, wajarlah untuk menganggap bahwa pikiran positif menyebabkan pengurangan entropi, sementara berpikir negatif menyebabkan peningkatan entropi. Anda akan melihat mengapa hal ini terjadi dalam penelitian diabetes – tertawa yang akan dijelaskan berikutnya.

Penelitian mengenai efek pikiran positif/gembira yakni tertawa dengan pikiran negatif (tegang, jemu, bosan) pada penderita diabetes. Penelitian tersebut mendapatkan hasil spektakuler yakni tawa (rasa senang) memiliki efek menguntungkan bagi tingkat glukosa darah. Mereka menemukan bahwa 23 gen teraktivitasi berkat pasien tertawa. Dan salah satu gen yang identifikasikan ketika seseorang tertawa (pikiran positif) adalah gen reseptor D4 dopamin (DRD4), yang terkait dengan penghambatan kerja enzim adenyil cyciase, yang memegang peranan penting dalam peningkatan glukosa darah. Sedangkan hal ini  (pengaktifan gen-gen positif) tidak terjadi pada pasien yang kondisinya tegang, jemu, bosan.


Dari penelitian-penelitian efek pikiran positif terhadap gen yang menjadi sumber utama pertumbuhan dan fungsi sel, maka dapat ditarik satu pengetahuan baru yakni emosi positif dapat memicu tombol genetik. Jika tubuh dapat direpresentasikan sebagai sistem yang terdiri dari mental/batin/pikiran dan tubuh/fisik/DNA, maka antara tubuh dan batin akan memiliki hubungan saling terkait (dependence relationship). Untuk manusia secara umum, maka ketika mentalnya bermasalah (stress, tegang, takut), maka fisiknya pun akan terganggu. Fisiknya akan mudah terserang penyakit dan bibit penyakit. Begitu juga sebaliknya, jika seseorang mengalami penderitaan fisik, maka hal tersebut dapat mempengaruhi batin atau mentalnya.

Tentu kadar kesalingterkaitan antara batin dan fisik sangat tergantung pada kematangan mentalnya. Yakni dalam hal ini berhubungan dengan pengalaman (kedewasaan), iman (keyakinan), kebiasaan atau latihan (training dan motivasi). Sehingga, cara termurah dan efektif dalam menguatkan mental adalah do’a yang semua agama mengajarkannya. Dari do’a, shalat, zikir, meditasi atau sejeninya, maka bagi seseorang yang memiliki pemahaman yang baik terhadap ajaran agama, akan lebih mudah menghadapi tantangan lingkungan (faktor lingkungan, masyarakat, bahkan tubuh bagi mental, dan pikiran bagi tubuh).

Dengan pemahaman ini, seyogyanya seorang yang memiliki kedalaman praktik dan pemahaman suatu agama akan memiliki keadaan mental yang stabil dan selalu memancarkan emosi positif dari hati dan pikirannya. Batinnya tidak akan mudah goyah ketika pujian atau celaan menimpa dirinya. Dikala mendapat keuntungan dan rezeki, batinnya akan stabil dan tetap memancarkan emosi positif yaknigrateful (bersyukur), humble (rendah hati) dan generous (bermurah hati).

Begitu juga, ketika giliran ketidakberuntungan menimpanya, grateful, humble dan generous tetap terpatri dalam mentalnya.  Sehingga secara kasat mata, maka seseorang yang bergebu-gebu dan lantang menghujat dan memaki orang lain karena berbeda pendapat atau berbeda keyakinan, akan menjadi objek pertanyaan besar yakni “benarkah ia telah menjalankan agamanya dengan baik dan benar?”


Jika kita telusuri secara mendalam, maka penyakit atau kesembuhan (sehat) sangat tergantung pada pikiran atau sikap mental kita. Sugeti merupakan cara efektif untuk mengaktifkan gen positif dan memadamkan gen negatif. Sugesti dapat muncul dari keyakinan kuat atas do’a, keyakinan kuat pada benda/materi (obat, jimat, batu, dsb), dorongan keluarga dan sahabat (misalnya : menjenguk rekan sakit), dan masih banyak lagi. Inilah mengapa orang dengan beragam agama dan kepercayaan bahkan bagi mereka yang tidak percaya sama Tuhan sama sekalipun, dapat mengalami penyembuhan asalkan mereka percaya atau memiliki sugesti akan penyembuhan yang disertai “perantara”. Perantara dapat berupa obat tradisional, jamu, obat kimia, urut/pijak, terapi infra merah, air putih dan sejenisnya.

Jadi, kekuatan berpikir positif memiliki pengaruh yang sangat besar pada tiap orang. Hal ini terlihat jelas ketika seseorang jatuh sakit. Jika seseorang dokter memberitahu pasiennya bahwa ia (pasien yang bermental kurang stabil) menderita kanker, hal ini akan membuat pasien mengalami depresi yang berujung pada memburuknya kondisi kesehatan. Sehingga hal ini pun diterapkan oleh dokter-dokter untuk tidak memberitahu secara langsung kepada pasien yang mengalami penyakit kronis yang sulit disembuhkan seperti kanker.

Jika batin/mental mengizinkan (berusaha) berpikir positif dan penyembuhan serta sehat, maka kebahagiaan, kesembuhan, dan hidup sehat akan menjadi milik kita. Karena pada hakekatnya, dalam setiap gen kita memiliki potensi untuk menimbulkan penyakit, dan pada saat yang sama, juga gen dapat mencegah penyakit.

Hanya saja, kita mau milih yang mana, untuk hidup dengan pemikiran positif atau negatif. Apakah kita mengingankan hidup sehat atau berpenyakit, tergantung pada mental Anda. Jadi, apakah Anda percaya bahwa sakit atau sehat sangat bergantung dari pikiran Anda? Jika percaya, kembangkan pikiran positif yang tentunya disertai rasionalitas. Agar sehat dan cerdas.


SEMOGA BERMANFAAT!